Projek

Detector LDR

Aan Adhisma

 |  13 Desember 2015

Photo dari : @joatsydotcom

Tampilan sitem kontrol saat dalam box

Dengan sebuah port terminal kabel untuk sambungan ke sumber listrik dan alarm/sirine

Tampilan pcb kontrol

Saat perakitan komponen kontrol sudah selesai

Tampilan isi box laser

Dengan suplay tegangan dari 2 buah batrai untuk menyalakan laser dikemas dalam box kecil yang imut.

Potongan program codevisionAvr detector LDR

Menggunakan bahasa c++ dengan program codevisionAvr

Desain skema detector LDR

Gambar diatas merupakan skema yang dipakai dalam projek ini

Desain Layout PCB detector LDR

Gambar diatas merupakan desain layout komponen pada projek ini

Keamanan sebuah ruang baik terbuka atau tertutup terkadang sangat diperlukan berbagai perlatan untuk menjamin rasa aman itu sendiri. Banyak orang kini memasang CCTV untuk membantu keamanan rumah atau instansi mereka. Namun perlu diingat bahwa notifikasi akan terjadinya bahaya, pencuri atau hal lainnya tidak cukup dengan memantau video pada CCTV. Dibutuhkan suatu alat yang dapat member tau akan adanya gejala tersebut. Misalnya ada pencuri masuk ke rumah jika hanya CCTV maka kita hanya mendapatkan rekaman saja tanpa bisa mencegah pencuri melakukan aksinya karena kita tidak tau saat dia melakukan aksinya secara langsung. Maka dari itu perlu suatu alat misal alarm untuk memberitahu kita ataupun daerah sekitar kejadian tersebut. Pada kesempatan kali ini kami mencoba membuat suatu alat yang dapat mendeteksi adanya gerakan atau gejala mencurigakan pada suatu tempat yang kita awasi.
Memanfaatkan LDR dan Laser yang dapat ditembakan pada radius yang lumayan jauh. Diproses menggunakan atmega8 yang akan menjadi sangat bervariasi tentang proses dan outputnya. Sebenarnya cukup dengan LDR, Laser dan TR serta relay cukup untuk membuat sistem ini, namun dengan adanya atmega8 kita dapat membuat banyak konsep dan jenis output yang akan dihasilkan.
Prinsip LDR akan menghasilkan resistansi yang besar saat tidak terkena cahaya dan sebaliknya saat disinari malah resistansinya kecil. Hal itu dimanfaatkan dengan menyinari laser pada permukaan LDR, sehingga saat laser menyinari tepat pada permukaan LDR maka LDR tersebut akan beresistansi kecil dan apabila ada benda atau orang yang menghalangi akan menghasilkan resistansi besar. Resistansi ini dimanfaatkan untuk mengubah nilai tegangan yang akan dibaca pada ADC mikrokontrol atmega8. Kemudian atmega akan mengolah input tersebut. Pada projek ini menggunakan 2 buah input LDR yang memiliki kinerja seperti gerbang AND, yaitu harus semuanya memenuhi syarat, artinya apabila hanya satu LDR yang tertutupi maka tidak akan diproses. Hal ini bertujuan agar yang terdeteksi benar-benar yang kita inginkan. Jika hanya satu LDR bisa saja hanya suatu benda yang mengganggu kinerja, seperti hewan atau gangguan lainnya. Pemasangan LDR dan laser sangat penting karena akan menentukan seberapa besar target yang kita inginkan terdeteksi. Misalnya kita akan mendeteksi orang, maka letak kedua LDR dibuat tidak terlalu berjauhan misal dengan selisih jarak 10 cm pada ketinggian perut dengan asumsi apabila ada orang melewati area tersebut dan memotong kedua laser secara bersamaan maka akan diproses untuk mengasilkan alarm. Output yang digunakan pada projek ini adalah dua buah alarm dengan suara keras. Suara tersebut akan terus berbunyi walau laser sudah tidak terpotong/terhalang benda sampai waktu yang ditentukan.
Berikut cuplikan video saat masih tes kepekaan sensor belum saat projek selesai.

Projek ini masih dalam pengembangan, dengan kinerja masih sangat simple. Kedepannya ingin ditambahi input berupa sensor PIR atau sensor gerak sehingga dapat menjadi tambahan pertimbangan jika gerakan yang dideteksi terlalu cepat (tidak sempat memotong laser). Juga pada bagian output bisa digabungkan misal menggerakkan CCTV ke arah terdeteksinya gerakan. Apabila anda ingin membuat suatu alat yang menyerupai atau mengandung konsep ini kami akan sangat berbahagia. Semoga menginspirasi.